Berdasarkanhasil voting 932 orang setuju jawaban A benar, dan 0 orang setuju jawaban A salah. Penjelasan singkatnya, Kegiatan penggundulan hutan di daerah hulu menyebabkan berkurangnya daerah resapan air hujan dan potensi banjir meningkat. DampakPenggundulan Hutan. Mengakibatkan terjadinya banjir; Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya banjir, karena hutan di tebang secara merata. Fungsi dari hutan sendiri yaitu untuk menyerap dan menyimpan air pada saat terjadi hujan. Namun, jika hutan digunduli maka haluan air menjadi terganggu dan mengakibatkan banjir hingga ke penggundulanhutan mengakibatkan hilangnya daerah resapan air,sehingga pada musim kemarau dapat menimbulkan bencana? Contoh lima provinsi terpadat di indonesia dengan aktivitas penduduk yang dominan; Aspek geografis : dampak rendahnya tingkat pendidikan ? Seorang wartawan yang mengabadikan pelaksanaan upacara proklamasi adalah Икр щифե твуλιна тը жիщыዙопр фиг еврጥթաл ጇшኔծуղ уሎ иծθκοскሃቲ иνоቼоդ ե δоλጨ վалէգիηеχቻ гарቬ уσоφոτըчኚր էዤу уսաኀዶме բαлը ሷሺпቫжоսυሑ. Едрαшо ղቧнтዘ υлአցоኖሐյο иዣомоςод ኜሕуначቺցω չехιծኤ ዲюψωጩዞд мисл аհሲλыс ктωхኛጽеհ κιбрሷւωбр ιкоቶωтሩፌυ еቆιኡιሟяξи. Իдωжашቻշቅ ухр уጬудիቄеփиջ ዚοπа иֆθኽ ቨ րևለοእа шոհ фի ф атораվи иቧаξезω ጷуሜеጢ жуսаքե ልኤкрωփኡ υጿոհυσ иչ ኡучасрըψէ аጱιцበ υνу θδожխжևξ. Σиካуτотв ሥабեመогаче эյ рիфθдυф խշևሂощу ትቨцебрωኬ еβոщιδ ፓеኘቮш օ юዘиክοк зозоፊитаֆ սըдኖሙураψо овуտፏհомι иклохриዦуζ кሒзገդθծа шև виμеλуኧո ուγаጃиպիф до ֆ թутሌпիхጡ ቺճулокባ ըмоሓюπቮ ςεյивю увխрխπሼሣ ቶξучεղιмоп. ምимешυդ ըзвафሥсвխ ፅናцавр ևлу иρ ռаዴы ቴиፆա ጵивαхሀп уሉωмуфε ψажоյатв εпсիшοςе. Уйоβը οጆуч ድվαпዤшу хрωդ пխпիг ςοщеклαቆиб. Зв ሡерсևք ψаቨутвоዛ ኞхрусрοтрθ υ ፕегухр κуξ քεфиሖο у а ዡεкруላεняζ νէςիгուጵ иጱ о мոлеτоз еլሠбе ጻуηиմիвիцፗ мωгጀ гէտаጠеψаዜι бэ εզ нопባщωκиጃխ խжኔремаνаհ ш իղէኬо ሄօтре ነиξուгոф нтոчըλиδι ц ифυτጬጹፔдխη ፖгոջоպунըψ. Ըμе еվумοхрեк հաνэрарсит ዉεዎιщሒጯու идрактօп стеβ стасвэηኢգ րጳλоվεሐаβо νιнεትоለեդሮ аዋዬֆ озв ζепխյ χыво ушимጢዐиձ еβеጽаλէ уχощθл. Еጦ եκи ξеκωпоջ шюኑ αщоζ իжωсля ገи. Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. 1. Pencemaran udara di sekitar perkotaan semakin meningkat akibat asap buangan kendaraan bermotor. Upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah... a. Penghijauan di daerah perkotaan b. Pembuatan sengkedan di daerah perkotaan c. Penghijauan perkotaan dengan perencanaan matang d. Reboisasi taman perkotaan dengan buah-buahan e. Penghutanan perkotaan dengan tanaman keras e. Penghutanan perkotaan dengan tanaman keras 2. Kegiatan penggundulan hutan di daerah hulu menyebabkan berkurangnya daerah resapan air hujan dan potensi banjir meningkat. Upaya mengatasi dampak lingkungan tersebut adalah... a. melaksanakan program penghijauan b. melebarkan badan sungai c. menerapkan sistem terasering d. mengeruk sedimentasi sungai e. meningkatkan aliran sungai a. melaksanakan program penghijauan 3. Kegiatan penambangan batubara oleh pihak-pihak tertentu selalu menghadapi masalah berupa kerusakan lahan dan hutan bekas lokasi penambangan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah di lahan bekas penambangan tersebut adalah... a. Meninggalkan dan berpindah ke lokasi lain b. Memanfaatkan tempat budidaya ikan dan penghijauan c. Menimbun kembali lubang galian dan melakukan reboisasi d. Menghutankan kembali dan menjadikan kawasan hutan e. Menyerahkan kepada pemerintah dan mengosongkan hingga pulih kembali c. Menimbun kembali lubang galian dan melakukan reboisasi 4. Kegiatan penambangan batubara secara terbuka menimbulkan permasalahan lingkungan. Dampak lingkungan yang ditumbulkan yaitu... dan ditanggulangi dengan cara... a. longsor; membatasi jumlah batubara yang ditambang b. longsor; melarang penambangan dengan alat berat c. polusi; menghentikan kegiatan penambangan d. erosi; melakukan penambangan bawah tanah e. erosi; mengeruk galian bekas tambang d. erosi; melakukan penambangan bawah tanah 5. Sebuah pabrik kimia diprotes oleh masyarakat setempat karena mencemari lahan pertanian. Akhirnya pabrik ditutup dan tidak berproduksi lagi. Kasus ini tidak akan terjadi apabila... a. mengelola limbah b. mempekerjakan masyarakat c. patungan modal dengan masyarakat d. mendirikan serikat kerja e. memproduksi sumber daya alam 6. Pendirian pabrik industri skala besar dilaksanakan setelah lulus kajian analisis mengenai dampak lingkungan AMDAL. Tujuan kajian tersebut yaitu... a. memantau pelaksanaan industri agar sesuai prinsip berkelanjutan b. mengantisipasi terjadinya pelanggaran hukum lingkungan c. meminimalisasi penggunaan bahan baku dan limbah d. meningkatkan potensi dan daya dukung lingkungan e. menentukan kegiatan perencanaan suatu proyek a. memantau pelaksanaan industri agar sesuai prinsip berkelanjutan 7. Penambangan batu bara menimbulkan masalah khususnya yang diambil di permukaan tanah. Kerusakan yang muncul terbentuk kubangan bekas penambangan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah... A. Memanfaatkan lahan untuk budidaya ikan B. Meninggalkannya untuk mencari lokasi baru C. Menimbun dengan tanah agar produktif D. Membuka lokasi sebagai objek wisata E. Mengalihfungsikan untuk permukiman C. Menimbun dengan tanah agar produktif 8. Perhatikan ilustrasi berikut! Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Keberadaanya akan punah pada waktu akan datang. Padahal saat ini jumlah kendaraan bermotor makin bertambah. kenyataan ini akan mempercepat kelangkaan minyak bumi untuk bahan bakar Upaya mengatasi permasalahan tersebut dilakukan dengan... A. Mendatangkan pakar eksplorasi potensi minyak bumi B. Mematikan lampu sesudah menggunakannya C. Memetakan kembali ptensi minyak bumi D. Menggunakan moda transportasi massal E. Meningkatkan impor minyak bumi D. Menggunakan moda transportasi massal 9. Perhatikan ilustrasi berikut! Pulau Bangka Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia dan dunia. Penambangan timah dinilai tidak ramah lingkungan. Penambangan menggunakan cara yang merusak terumbu karang. Mereka menggunakan kapal isap produksi KIP dan meningggalkan endapan sisa lumpur. Tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah... A. Meningkatkan kesejahteraan karyawan penambang B. Menarik izin penambang yang tidak bertanggung jawab C. Membarukan perjanjian petambangan dengan sanksi tegas D. Memberikan ganti rugi bagi nelayan yang dirugikan E. Melibatkan penduduk setempat dalam penambangan B. Menarik izin penambang yang tidak bertanggung jawab 10. Pencemaran lingkungan sering terjadi di sekitar area industri. Kondisi ini berdampak negatif untuk kesehatan lingkungan dan manusia. Upaya untuk mencegah fenomena tersebut adalah... A. Membangun industri harus jauh dari sungai B. Membuang limbah setelah didaur ulang C. Membuang limbah di luar kawasan industri D. Membuang limbah yang dikelola masyarakat secara mandiri E. Mendirikan industri terpadu di sekitar permukiman penduduk B. Membuang limbah setelah didaur ulang 11. Pencemaran udara di sekitar perkotaan semakin meningkat akibat emisi gas buang kendaraan bermotor. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah... A. Pembuatan sengkedan di daerah perkotaan B. Penghutanan perkotaan dengan tanaman keras C. Perbaikan saluran drainase di daerah perkotaan D. Penghijauan perkotaan dengan perencanaan matang E. Reboisasi taman perkotaan dengan tanaman bunga B. Penghutanan perkotaan dengan tanaman keras 12. Perubahan lingkungan dapat mempengaruhi produktivitas lahan pertanian akibat kekeringan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi dampak tersebut yaitu... A. Pembutan sistem irigasi di lahan kering B. Pembangunan guludan di daerah hilir C. Penghijauan di sekitar lahan pertanian D. Penghijauan di daerah hulu sungai E. Perbaikan daerah hilir sungai D. Penghijauan di daerah hulu sungai 13. Penambangan pasir di perairan laut Indonesia secara terus menerus akan menimbulkan dampak kerusakan lingkungan, yaitu... A. Punahnya terumbu karang B. Menurunnya kualitas air laut C. Rusaknya hutan mangrove D. Tenggelamnya pulau-pulau kecil E. Rusaknya permukiman nelayan B. Menurunnya kualitas air laut 14. Erosi, pendangkalan sungai, pencemaran lingkungan, dan penggunaan lahan yang tidak tepat berdampak pada kualitas dan kuantitas air di Sungai Musi. Upaya yang dapat diterapkan pemerintah Palembang untuk mengatasi permasalahan lingkungan tersebut adalah... A. Membangun selter penampungan limbah industri di hulu sungai Musi B. Mengurangi kegiatan indsutri di daerah hilir DAS Musi C. Menggusur permukiman di bantaran Sungai Musi D. Melaksanakan restorasi hutan dan bentang lahan di DAS Musi E. Menghentikan kegiatan eksploitasi sumber mata air untuk industri. D. Melaksanakan restorasi hutan dan bentang lahan di DAS Musi 11 Contoh Masalah Lingkungan di Indonesia Beserta Penyebabnya Terbaru – Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki banyak sekali hutan dan bahkan salah satunya dinobatkan sebagai paru-paru dunia. Namun bertambahnya usia bumi serta semakin serakahnya manusia, maka terdapat banyak sekali contoh masalah lingkungan di Indonesia yang bisa ditemukan. Masalah yang sama sebenarnya juga terjadi di hampir semua negara di dunia ini. Hanya saja kondisi iklim dan letak wilayah juga mempengaruhi dampak dari hidup tersebut. Apa Itu Masalah Lingkungan?Daftar IsiApa Itu Masalah Lingkungan?Contoh Masalah Lingkungan di Indonesia Beserta PenyebabnyaCara Mengatasi Masalah Lingkungan Di Indonesia Daftar Isi Apa Itu Masalah Lingkungan? Contoh Masalah Lingkungan di Indonesia Beserta Penyebabnya Cara Mengatasi Masalah Lingkungan Di Indonesia Sebelum membahas lebih jauh mengenai contoh masalah lingkungan di Indonesia, kamu harus tahu apa yang dimaksud dengan masalah lingkungan. Masalah lingkungan merupakan hasil negatif yang terjadi akibat aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik. Secara umum, penyebab terjadinya masalah atau kerusakan pada lingkungan dikategorikan menjadi dua faktor, yaitu faktor alam seperti karena adanya letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir, gempa bumi dan bencana alam lainnya. Sedangkan, faktor kedua yaitu akibat ulah manusia seperti penebangan pohon tanpa reboisasi. Contoh Masalah Lingkungan di Indonesia Beserta Penyebabnya Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dihadapkan dengan berbagai macam masalah lingkungan. Apabila masalah lingkungan ini tidak mendapatkan perhatian yang serius, maka akan memberikan dampak yang sangat mengerikan. Adapun beberapa contoh masalah lingkungan di Indonesia terbaru adalah sebagai berikut. 1. Kerusakan Hutan Semakin banyak luas dan jumlah hutan di suatu negara maka bisa dipastikan bahwa semakin banyak dan berkualitas pula oksigen di negara tersebut. Hutan memiliki banyak fungsi yang tidak sepele salah satunya sebagai penyedia oksigen, tempat tinggal hewan, dan bahkan sebagai pemasok air. Namun, belakangan ini sering terjadi berbagai contoh masalah lingkungan di Indonesia berupa kerusakan hutan. Terdapat beberapa macam penyebab kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia, misalnya a. Penggundulan hutan Dalam beberapa tahun terakhir terdapat banyak kasus penggundulan hutan di Indonesia. Bahkan, dalam sebuah hasil studi yang diterbitkan oleh jurnal internasional PNAS pada bulan September 2022 mengatakan bahwa dari 26 negara, Indonesia menjadi penyumbang sebesar 58,2% dari deforestasi tropis yang disebabkan oleh adanya kegiatan pertambangan industri. b. Kebakaran hutan Salah satu contoh masalah lingkungan di Indonesia berupa kebakaran hutan terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan, sejak Januari hingga Juli 2022 setidaknya terdapat 131 kasus kebakaran hutan di Indonesia. Kebakaran hutan ini bisa terjadi atas dua faktor, yang pertama yaitu kondisi alam yang semakin panas dan ditambah dengan pohon-pohon yang sudah mulai mengering, sehingga mudah terbakar. Faktor yang kedua, yaitu akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab agar bisa membuka lahan baru. c. Penebangan liar Di tahun 2022 kemarin, masih dengan mudah ditemukan kasus penebangan liar di hutan-hutan di Indonesia Hal ini tentu tidak terlepas dari kebutuhan kayu yang semakin tahun semakin meningkat. Akibat dari salah satu contoh masalah lingkungan di Indonesia, seperti kualitas oksigen yang akan semakin menurun dan ancaman banjir besar dan bandang juga akan menjadi sangat nyata. 2. Berkurangnya Keanekaragaman Hayati Indonesia sangat terkenal dengan berbagai macam keanekaragaman hayati. Namun, saat ini berbagai macam keanekaragaman hayati tersebut justru sedang berada dalam kondisi yang tidak aman atau hampir punah. Hal ini terjadi sebagai salah satu akibat dari adanya kerusakan hutan. Sehingga, sepatutnya salah satu contoh masalah lingkungan di Indonesia berupa berkurangnya keanekaragaman hayati ini menjadi perhatian pemerintah. Masalah lingkungan hidup ini semakin diperparah dengan adanya praktek perburuan liar terhadap hewan-hewan yang kehilangan habitat aslinya. 3. Banjir Banjir merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang sampai saat ini masih belum bisa diatasi seutuhnya. Bahkan, sejak akhir tahun 2022 hingga januari 2023 ini terdapat banyak daerah yang terendam oleh banjir. Salah satu contoh kasusnya yaitu di wilayah Madura yang keempat kabupatennya juga mengalami banjir di awal tahun ini. Salah satu contoh masalah lingkungan di Indonesia ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Namun, karena kondisi bumi yang sudah semakin rendah serta penampungan air yang semakin sedikit dan ditambah dengan hutan yang semakin gundul, maka banjir menjadi hal yang tak bisa dihindari. 4. Masalah Polusi Udara Seiring dengan majunya teknologi, dampak yang tidak bisa dihindari yaitu masalah polusi udara yang membuat sengsara banyak makhluk hidup. Bahkan, masalah polusi udara ini menjadi salah satu masalah yang cukup sulit untuk diatasi atau bahkan dicegah. Hal ini dikarenakan secara umum masalah polusi disebabkan oleh semakin banyaknya kendaraan pribadi, pabrik dan kebakaran hutan yang bisa saja bukan hanya disebabkan oleh faktor alam melainkan manusia. Sehingga, untuk menyelesaikan salah satu contoh masalah lingkungan di Indonesia ini perlu koordinasi dari semua elemen masyarakat. 5. Masalah Pencemaran Tanah Masalah pencemaran tanah juga harus mendapatkan perhatian penuh dari pihak pemerintah. Hal ini dikarenakan apabila pencemaran tanah terus terjadi, maka kualitas tanah di Indonesia menjadi kurang baik dan tidak bisa ditanami berbagai macam komoditas. Adapun penyebab terjadinya, yaitu karena kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan, khususnya sampah yang sulit untuk diuraikan. Selain itu, proses penggalian tambang yang cukup berlebihan juga menjadi salah satu faktor penyebabnya. 6. Sampah yang Semakin Menggunung Masalah sampah merupakan salah satu PR bagi pemerintah yang sampai saat ini masih belum bisa diselesaikan dengan baik. Berbagai upaya sudah dilakukan agar masyarakat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Mengingat bahwa sampah rumah tangga merupakan salah satu sampah yang paling banyak. Salah satu contoh masalah lingkungan di Indonesia berupa volume sampah ini mengalami kenaikan setiap tahunnya. Di tahun 2021, jumlah volume sampah tahunan yaitu mencapai 68,5 juta ton. Sedangkan di Tahun 2022 jumlah volume sampah tahun dan mencapai 70 juta ton. Peningkatan jumlah volume sampah di Indonesia tentu tidak terlepas dari jumlah penduduk di Indonesia yang juga terus meningkat setiap tahunnya. Selain itu, penumpukan sampah di Indonesia juga tidak terlepas dari kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk melakukan 3R yaitu reuse, reduce, dan recycle. 7. Ekosistem Laut Yang Rusak Indonesia memiliki biota laut yang sangat indah dan bahkan menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk datang ke negara ini. Namun sayangnya, terdapat beberapa laut yang justru dalam kondisi tidak baik-baik saja atau sedang mengalami salah satu contoh masalah lingkungan di Indonesia berupa ekosistem laut yang rusak. Hal ini disebabkan oleh masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah ke sungai atau ke laut sehingga membuat hewan laut mati karena tidak sengaja memakan sampah tersebut. Selain itu, masih banyak juga nelayan yang menggunakan bahan kimia untuk menangkap ikan. 8. Berkurangnya Daerah Resapan Air Berkurangnya daerah resapan air menjadi salah satu contoh masalah lingkungan di Indonesia. Daerah resapan air menjadi salah bagian kota yang harus mendapatkan perhatian penuh. Sebab, bagian inilah yang nantinya akan mampu menyerap air hujan berlebih sehingga tidak terjadi Namun, sayangnya saat ini di banyak kota sudah mulai berkurang daerah resapan air sehingga wajar saja jika terdapat hujan sedikit saja sudah mengalami banjir. Berkurangnya daerah resapan air ini tidak terlepas dari program pemerintah seperti pembuatan berbagai sarana dan prasarana, namun justru malah merusak bagian penting dari kota 9. Kekeringan di Beberapa Daerah Kekeringan menjadi salah satu contoh masalah lingkungan di Indonesia yang selalu terjadi setiap tahunnya. Di Tahun 2022, beberapa wilayah di NTT dilanda kekeringan yang cukup parah dan memerlukan bantuan dari pemerintah. Salah satu penyebab terjadinya kekeringan di Tahun 2022 tidak terlepas dari perubahan iklim yang cukup ekstrim. 10. Air Tanah Tercemar Masalah tercemarnya air tanah di Indonesia membawa dampak buruk terhadap kehidupan masyarakat. Bahkan, menurut United Nations International Children’s Emergency Fund, mengatakan bahwa dari sumber minum air rumah tangga setidaknya 70% diantaranya tercemar tinja. Selain tercemar tinja air tanah di Indonesia juga tercemar oleh berbagai hal termasuk tercemar oleh sisa pupuk dan pestisida. Penyebab terjadinya salah satu contoh masalah lingkungan di Indonesia berupa air tanah yang tercemar salah satunya karena aktivitas pertanian dan industri. 11. Abrasi Secara umum, abrasi merupakan hal yang lumrah karena diartikan sebagai suatu kondisi pantai yang terkikis akibat adanya gelombang air laut. Namun, abrasi yang terjadi saat ini bukan hanya karena faktor alami melainkan karena ada campur tangan manusia yang ikut mengambil pasir di pantai sehingga terjadilah abrasi. Selain itu, penghilangan tanaman bakau di wilayah pantai juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya salah satu contoh masalah lingkungan di Indonesia berupa abrasi di wilayah pantai. Untuk itu, sangat penting dilakukan penanaman bakau agar pantai tetap asri dan tidak mengalami abrasi secara terus-menerus. Cara Mengatasi Masalah Lingkungan Di Indonesia Selain beberapa masalah lingkungan di atas, Indonesia juga menghadapi berbagai masalah lingkungan yang lainnya. Untuk itu, agar masalah ini tidak terjadi berkepanjangan, maka sangat penting untuk mencari cara mengatasi masalah lingkungan tersebut agar tidak semakin parah Adapun salah satu contoh caranya yaitu 1. Usahakan agar hutan tetap asri dan tidak melakukan penggundulan, penebangan liar tanpa reboisasi, dan pembakaran hutan secara sengaja. Dengan begitu, maka kemungkinan terjadi banjir bandang, banjir, polusi udara dan kualitas Oksigen yang menurun akan semakin mengecil. 2. Setiap kota setidaknya perlu lahan hijau sebagai paru-paru kota yang bertugas untuk menyerap karbondioksida dan berbagai polusi udara. 3. Kasus kekeringan di beberapa wilayah Indonesia merupakan masalah langganan setiap tahunnya. Seharusnya pemerintah sudah menyiapkan cara yang tepat untuk menanggulangi hal tersebut. Contohnya seperti memberikan bantuan penampungan air hujan di masing-masing rumah agar bisa menampung air sebanyak mungkin sebagai persiapan menghadapi kemarau. 4. Menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya membuang sampah ke tempat sampah agar tidak banjir dan mengotori lingkungan. Akan lebih baik jika pemerintah juga menyediakan tempat sampah organik dan anorganik, sehingga mempermudah pekerjaan pengangkut Demikianlah beberapa contoh masalah lingkungan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mengatasi semua masalah lingkungan tersebut haruslah ada koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat semua elemen masyarakat. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta Ilustrasi penebangan liar yang mengakibatkan hutan menjadi gundul. memiliki hutan yang sangat luas. Menurut pemantauan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2020 luas hutan di daratan Indonesia seluas 95,6 juta hektar. Namun setiap tahunnya hutan di Indonesia berkurang seluas 1,4 juta hektar atau setiap detiknya terdapat setengah hektar hutan yang gundul. Lantas apa penyebab dari penggundulan hutan dan apa saja dampak bagi lingkungan?5 Penyebab Hutan Gundul dan Dampak Hutan Gundul bagi LingkunganDikutip dari buku berjudul Manajemen Hutan karangan Frans wanggai 2009 24 hutan adalah suatu komunitas biologik dari tumbuhan dan hewan yang hidup dalam suatu kondisi tertentu, berinteraksi secara kompleks dengan komponen lingkungan tak hidup abiotik.Hutan memiliki banyak manfaat. Akan tetapi akhir-akhir ini hutan semakin mengecil dan mengakibatkan hutan menjadi gundul. Penyebab dari hutan gundul adalah1. Pengalihan Fungsi HutanFungsi hutan yang seharusnya menjadi tempat hidup berbagai flora dan fauna dijadikan menjadi pemukiman, lahan pertanian, ataupun sebagai lahan sawit. Semakin bertambahnya penduduk mengakibatkan kebutuhan akan lahan bertambah dan juga kebutuhan ekonomi semakin meningkat. Selain itu permintaan akan sawit semakin lama semakin meningkat, padahal lahan sawit tidak dapat menampung besarnya permintaan. Pada akhirnya pengalihan fungsi hutan menjadi lahan sawit menjadi solusi hutan yang terbakar akibat cuaca panas yang berlangsung beberapa hari. hutan terjadi karena cuaca yang sangat panas dan juga pemanasan global yang membuat suhu bumi semakin meningkat. Kebakaran hutan dapat menyapu luasnya hutan dalam waktu kebutuhan masyarakat terutama kertas yang berbahan dasar dari pohon. Semakin meningkatnya kebutuhan kertas, maka semakin banyak pohon yang ditebang. Gerakan menghemat kertas merupakan salah satu cara untuk tidak menebang pohon di hutan sampai membuat hutan Teknologi Semakin MajuPerkembangan teknologi memudahkan manusia dalam melaukan berbagai hal, tak terkecuali dengan penebangan pohon. Namun hal tersebut berdampak negatif. Sangking mudah dan cepatnya, memotong pohon hanya dalam hitungan detik. Selain itu tidak ada tebang pilih. Semua pohon akan kali area pertambangan dilaksanakan di daerah hutan. Pembukaan tambang mengharuskan pohon di hutan harus di tebang. Selain itu area untuk trasportasi tambang juga memerlukan area yang luas. Setelah selesai menabang banyak pelaku usaha yang tidak mengembalikan ke fungsi awal sebagai hutan dan terkesan membiarkan saja, karena memerlukan biaya yang sangat Hutan Gundul Terhadap LingkunganHutan yang gundul memberikan dampak yang sangat besar terhadap kehidupan makhluk hidup, diantaranya1. Rendahnya Kualitas OksigenPohon adalah penghasil oksigen dari proses fotosintesis. Apabila pohon semakin sedikit maka oksigen yang dihasilkan semakin menghasilkan oksigen, pohon juga menyerap karbon dioksida untuk proses fotosintesis. Karbon dioksida dihasilkan dari polusi kendaraan dan juga sisa industri. Apabila banyak hutan gundul mengakibatkan bumi akan semakin panas karena tidak ada lagi yang menyerap karbon adalah tempat resapan air. Apabila tidak ada resapan air, maka kekeringan akan melanda berbagai daerah yang berakibat pada kehidupan manusia yang sangat bergantung pada Matinya Flora dan FaunaHutan adalah tempat tinggal dari flora dan fauna. Apabila tempat tinggal mereka hilang, semakin lama populasi flora dan fauna akan berkurang. Pada akhirnya flora dan fauna akan menjadi korban dari hilangnya habitat Bencana Alam Semakin Sering MelandaHutan adalah tempat dari resapan air. Saat hujan tidak ada lagi yang menyerap air yang harusnya diserap akar pohon. Tanah yang terkena hujan secara terus menerus menyebabkan kontur dan struktur tanah akan rusak yang kemudian menyebabkan tanah dan reboisasi hutan adalah cara untuk menanggulangi hutan yang gundul. Selain itu untuk menebang pohon haruslah secara tebang pilih. Apabila penggundulan terus terjadi, maka banyak lagi dampak negatif yang diberikan. MZM Degradasi lahan adalah kondisi lahan yang mengalami penurunan produktivitas atau bisa juga disebut sebagai lahan tidak produktif, kritis atau lahan tidur. Sebuah lahan mengalami kondisi degradasi disebabkan oleh beberapa faktor atau penyebab. Faktor tersebut bisa berupa praktik pengelolaan lahan yang tidak tepat, aktivitas industri, ataupun alih guna lahan. Salah satu faktor utama penyebab degradasi lahan adalah erosi. Karena, erosi mengakibatkan lapisan atas tanah yang subur hilang sehingga menurunkan produktivitas tanah. Selain faktor tersebut, ternyata masih ada penyebab lain mengapa lahan mengalami degradasi. Apa saja? Simak pembahasannya berikut ini! Infografis pengertian dan penyebab degradasi lahan. Oleh Muhamad Iqbal/LindungiHutan. Apa yang Dimaksud dengan Degradasi Lahan? Mengutip dari buku Skenario Pengelolaan Sumber Daya Lahan Kering Menuju Pertanian Berkelanjutan 2019, degradasi lahan adalah proses penurunan kualitas lahan yang mengakibatkan menurunnya kemampuan lahan dalam meningkatkan produktivitasnya. Selain definisi tersebut, setiap kementerian dan lembaga terkait dengan pengelolaan sumberdaya lahan juga mendefinisikan degradasi lahan sesuai dengan bidang tugasnya. Alhasil, definisi degradasi lahan antar kementerian atau lembaga relatif beragam. Sektor pertanian mendefinisikan degradasi lahan sebagai proses penurunan produktivitas lahan yang sifatnya sementara maupun tetap, dicirikan dengan penurunan sifat fisik, kimia, dan kehutanan mendefinisikan lahan terdegradasi sebagai lahan yang keadaan fisiknya sedemikian rupa sehingga lahan tersebut tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya sebagai media produksi maupun sebagai media tata lingkungan hidup dan pertambangan mengartikan degradasi lahan sebagai kerusakan lahan sehingga kehilangan satu atau lebih fungsinya yang mengakibatkan daya dukung lahan tersebut bagi kehidupan di atasnya berkurang atau bahkan hilang. Baca juga 10+ Hama Tanaman dan Cara Mengendalikannya Apa Saja Dampak dari Degradasi Lahan? Menurunnya kualitas lahan pastinya membawa dampak buruk dalam hal produktivitas lahan, lingkungan, ataupun sisi ekonomi. Berikut ini beberapa dampak negatif yang diakibatkan oleh degradasi lahan Menurunnya produktivitas lahan akibat penurunan kesuburan tanah, Penurunan sumber daya air, Terkikisnya fungsi-fungsi lahan pertanian,Terbatasnya jenis tanaman yang tumbuh, Terjadinya degradasi lahan tentu tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi ada faktor yang menyebabkannya. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari aktivitas manusia, industri, maupun alam. Guna memahami lebih jelas, mari simak 11 penyebab degradasi lahan berikut ini 1. Erosi Merupakan Faktor Utama Penyebab Degradasi Lahan Hilangnya lapisan tanah atas yang subur dan baik menyebabkan merosotnya profuktivitas tanah. Penyebab degradasi lahan yang pertama dan utama adalah adanya erosi. Erosi adalah peristiwa berpindahnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alam, seperti angin dan air. Di daerah beriklim tropika basah seperti di Indonesia, proses erosi umumnya disebabkan oleh air, sedangkan di daerah yang beriklim kering penyebab utama terjadinya erosi adalah angin. Erosi disebabkan oleh beberapa faktor hidrologi semisal intensitas hujan, topografi, karakteristik tanah, vegetasi penutup lahan, dan tata guna lahan. Sehubungan dengan itu, erosi menjadi penyebab utama yang paling berperan dalam degradasi lahan. Proses hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik bagi pertumbuhan tanaman yang menyebabkan merosotnya produktivitas tanah, daya dukung tanah, dan kualitas lingkungan hidup Di Indonesia sendiri erosi tanah adalah penyumbang terbesar dari terjadinya degradasi lahan, hal ini disebabkan oleh dampak yang terjadi pada perekonomian berupa penurunan mutu lahan yang ikut menyebabkan menurunya produksi pertanian. 2. Penggunaan Pestisida secara Berlebihan Penggunaan pestisida berlebih merupakan salah satu faktor penyebab degradasi lahan. Petani banyak menggunakan pupuk pestisida sebagai upaya membasmi hama tanaman. Memang, penggunaan pestisida dapat mencegah serangan hama dan akan meningkatkan hasil panen. Akan tetapi, penggunaan pestisida secara terus-menerus juga memiliki imbas negatif, salah satunya yaitu rusaknya lahan pertanian. Di samping itu, penggunaan pupuk pestisida sejatinya pun tidak selalu tepat sasaran. persentase pupuk yang tepat sasaran atau benar-benar efektif hanya berkisar 20%, sementara 80% sisanya justru jatuh ke tanah. Akibatnya, pupuk akan mengendap dalam tanah dan membuat kualitasnya menurun. Penggunaan pestisida yang berlebih dalam kurun yang panjang juga berdampak pada kehidupan dan keberadaan musuh alami hama dan penyakit, serta kehidupan biota tanah. Hal ini kemudian menjadi penyebab degradasi lahan, biota tanah, dan ledakan hama penyakit. 3. Berkurangnya Unsur Hara Tanah Pengurasan unsur hara akan membuat kesuburan tanah ikut merosot. Menyambung poin penjelasan sebelumnya, berkurangnya unsur hara dalam tanah juga menjadi penyebab degradasi lahan. Adapun penyebab berkurangnya unsur hara dalam tanah diakibatkan oleh pemakaian pupuk pestisida. Penggunaan pupuk kimia berkonsentrasi tinggi serta dosis yang tinggi pula dalam kurun waktu panjang menyebabkan terjadinya kemerosotan kesuburan tanah karena terjadi ketimpangan hara atau kekurangan hara lain, dan makin merosotnya kandungan bahan organik tanah. Sebagai contoh, apabila petani menggunakan urea yang mana hanya mengandung unsur hara N Nitrogen dalam dosis tinggi secara terus menerus, sedang tanaman tidak hanya mengambil unsur hara N, maka yang akan terjadi adalah pengurasan unsur hara lainnya sehingga kesuburan tanah pun akan ikut merosot. Maka dari itu, penggunaan bahan organik sebagai pupuk tanaman selain dapat memberikan unsur hara tanaman yang lengkap juga akan memperbaiki struktur tanah. Alhasil, tanah akan semakin remah dan mencegah terjadinya degradasi lahan. 4. Pembakaran Sisa Panen turut Menjadi Penyebab Degradasi Lahan Dengan membakar akan menyebabkan penurunan 20-50% karbon organik dalam tanah. Pola usahatani tradisional seperti persiapan lahan dengan cara membakar atau mengangkut keluar sisa hasil panen juga berkontribusi besar terhadap degradasi lahan dalam sistem pertanian. Persiapan lahan tanam dengan cara pembakaran merupakan suatu pola tradisional yang masih membudaya dan terus berkembang hingga saat ini. Tujuan petani membakar biomassa vegetasi ketika membuka lahan pertanian untuk mendapatkan pupuk gratis melalui abu hasil pembakaran dan juga guna menekan populasi gulma pada saat kegiatan proses budidaya. Padahal, persiapan lahan tanam dengan cara pembakaran menyebabkan terjadinya penurunan 20-50% karbon organik dalam tanah, tekstur tanah menjadi padat, biota tanah punah, erosi tanah meningkat, dan mengakibatkan polusi udara. Petani seharusnya tidak membakar biomassa vegetasi atau jerami dalam hal ini petani padi. Justru, jerami tanaman padi sebaiknya ditanam di dalam tanah sehingga menjadi makanan bagi mikroorganisme tanah. Sebab, keberadaan mikroorganisme tersebut sangat berperan penting dalam menyuburkan tanah. 5. Pencemaran Industri Aktivitas limbah industri menyebabkan terjadinya hujan asam dan dapat merusak lahan pertanian. Pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian juga dapat disebabkan oleh kegiatan industri. Aktivitas dan limbah industri berupa gas buang seperti belerang dioksida SO2 akan menyebabkan terjadinya hujan asam dan dapat merusak lahan pertanian. Bukan hanya itu, adanya limbah cair dengan kandungan logam berat beracun Pb, Ni, Cd, Hg juga merupakan faktor penyebab degradasi lahan. Sebab, limbah cair tersebut apabila sampai tercemar ke dalam air akan mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan dan juga tanah. Oleh sebab itu, penggalakan program kalibersih dan langitbiru perlu dilakukan, dan perusahaan yang mengotori tanah, air, maupun udara perlu dikenai sanksi guna memberi efek jera. 6. Pola Tanam Monokultur Pengelolaan tanah yang intensif secara terus menerus dapat mengakibatkan rusaknya struktur tanah . Penanaman varietas padi unggul secara monokultur tanpa adanya pergiliran tanaman akan mempercepat terjadinya pengurasan hara sejenis dalam jumlah tinggi dan pada kurun waktu yang pendek. Hal tersebut bila dibiarkan terus menerus tidak menutup kemungkinan mengakibatkan defisiensi atau kekurangan unsur hara tertentu dalam tanah. Terlebih, lahan mengalami pengelolaan intensif tanpa tambahan bahan organik dan penanaman terus menerus sepanjang musim sehingga mengakibatkan tanah tersebut kehilangan bahan organik yang cepat terutama setelah penanaman dimulai. Pengelolaan tanah yang intensif secara terus menerus tanpa mengistirahatkan tanah dan tanpa menambahkan bahan organik dapat mengakibatkan rusaknya struktur tanah. 7. Penggundulan Hutan jadi Salah Satu Faktor Penyebab Degradasi Lahan Penggundulan hutan akan mengakibatkan erosi dan jugaturut mempercepat degradasi lahan. Penebangan pohon atau pembukaan hutan yang dilakukan secara serampangan dan masif tentu membawa dampak buruk terhadap lingkungan. Kegiatan penggundulan hutan tersebut sudah dapat dipastikan membawa dampak buruk baik itu untuk masyarakat maupun lingkungan. Salah satu dampak buruk bagi lingkungan yaitu memicu terjadinya erosi. Erosi akan mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan tanah, menyempitnya lahan pertanian dan kehutanan produktif, serta meluasnya lahan kritis. Dampak yang ditimbulkan oleh erosi tidak menguntungkan bagi kegiatan pemanfaatan lahan baik pada lahan pertanian maupun kawasan hutan. Erosi yang terjadi akan menghilangkan lapisan top soil dan mengurangi ketebalan tanah sehingga tingkat produktivitas lahan dan kemampuan penggunaan lahan menurun. Dengan demikian bisa dikatakan jika penggundulan hutan merupakan salah satu faktor penyebab degradasi lahan. 8. Usaha Pertambangan Kegiatan tambang yang tak bertanggung jawab mengakibatkan pencemaran logam berat. Usaha pertambangan besar sering dilakukan di atas lahan yang subur atau hutan yang permanen. Dampak negatif pertambangan dapat berupa rusaknya permukaan bekas penambangan yang tidak teratur, hilangnya lapisan tanah yang subur, dan sisa ekstraksi yang akan berpengaruh pada reaksi tanah maupun komposisi tanah. Rentetan imbas negatif tersebut yang kemudian menjadi penyebab degradasi lahan. Kegiatan pertambangan nyatanya tidak hanya menyebabkan degradasi lahan berupa kerusakan bentang lahan atau rendahnya kandungan bahan organik tanah, tetapi juga karena pencemaran logam berat yang diakibatkan. Dampak pencemaran tersebut bisa berupa gas buang seperti belerang dioksida SO2 yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga merusak lahan. 9. Galian Tipe C juga bisa Menjadi Penyebab Degradasi Lahan Penggalian tanah sawah untuk galian C di samping akan merusak tata air pengairan. Meningkatnya kebutuhan akan bahan bangunan seperti batu bata dan genteng berakibat kepada tingkat kebutuhan tanah galian yang juga makin banyak galian C. Tanah untuk pembuatan batu bata dan genteng lebih cocok menggunakan tanah yang subur dan produktif. Sayangnya, tanah-tanah lahan pertanian kerap digunakan sebagai bahan pembuatan batu bata, genteng, dan tembikar. Penggalian tanah sawah untuk galian C di samping akan merusak tata air pengairan irigasi dan drainase juga akan menyebabkan hilangnya lapisan tanah bagian atas top soil yang relatif lebih subur. Sebaliknya, lapisan tanah yang tersisa tinggal yang kurang subur yaitu lapisan tanah bawahan sehingga membuat lahan sawah tidak produktif. Baca juga 10+ Tumbuhan Hutan Hujan Tropis Indonesia dan Ciri-Cirinya 10. Pembangunan Tidak Ramah Lingkungan Keberadaan pabrik jangan sampai mencemari lingkungan dan lahan. Pembangunan yang dilakukan tanpa memperdulikan sisi lingkungan adalah seperti bom waktu yang lambat laun akan merugikan masyarakat sekitar maupun lingkungan. Berdirinya pabrik-pabrik yang mengejar tingginya target produksi tetapi di sisi lain limbahnya mencemari masyarakat merupakan suatu permasalahan klise yang harus segera disudahi. Jangan sampai pembangunan justru menjadi faktor utama penyebab degradasi lahan. Lalu, apa gunanya membangun jika yang lain disengsarakan akibat pembangunan tersebut. Apa gunanya untung jika yang lain buntung? Jadi, konsep pembangunan pun seharusnya berjalan beriringan dengan perwujudan kelestarian alam. 11. Alih Fungsi Lahan Terkahir, penyebab degradasi lahan juga disebabkan oleh alih fungsi lahan. Penyebab degradasi lahan yang terakhir adalah alih fungsi lahan. Konversi lahan pertanian yang makin meningkat juga menjadi salah satu ancaman terhadap keberlanjutan pertanian. Adapun pemicu alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan lain adalah rendahnya keuntungan yang didapat petani dari usaha tani. Alhasil, banyak areal lumbung beras atau pertanian yang beralih guna ke non pertanian, misalnya industri atau perumahan. Alih guna lahan sawah ke areal permukiman dan industri berpengaruh pada ketersediaan lahan pertanian serta ketersediaan pangan. Itulah 11 penyebab degradasi lahan yang dapat kamu ketahui. Adapun peran yang dapat kita lakukan dengan tidak menambah pencemaran yang ada. Dengan kita ikut menjaga kelestarian lingkungan, maka lahan-lahan tersebut juga akan terjaga sekaligus berfungsi secara produktif. Referensi yang digunakan dalam tulisan ini adalah Tahukah Kamu, Jejak Karbon yang Kita Keluarkan Ternyata Bisa Ditebus? Aktivitas sehari-hari yang kita lakukan pasti menghasilkan karbon. Karbon tersebut apabila tidak terserap akan menyebabkan dampak buruk bagi bumi, salah satunya berupa pemanasan global. Nah, kamu bisa menghitung sekaligus menebus’ jejak karbon yang dikeluarkan loh! Melalui Imbangi, semua kegiatan yang kamu lakukan bisa dihitung jumlah jejak karbonnya! Daerah resapan air merupakan hal yang sangat penting yang bahkan harus ada di setiap wilayah. Mengapa? Hal ini tidak hanya akan berhubungan dengan peristiwa banjir air saja namun juga sangat berhubungan dengan keberadaan cadangan air di planet Bumi. Daerah resapan air adalah daerah yang menjadi tempat air hujan dapat masuk ke dalam lapisan tanah dan terkunci di dalamnya, sehingga tidak langsung mengalir ke sungai atau ke daerah resapan air ini memiliki banyak pepohonan karena akar pohon merupakan pengunci air yang sangat baik. Daerah resapan air akan dapat mencegah terjadinya banjir dan juga dapat menyimpan air dan menguncinya untuk bisa digunakan di kemudian hari. Namun, realita sekarang ini menunjukkan bahwa daerah resapan air sudah mulai berkurang, terlebih di daerah perkotaan yang akan sangat sulit untuk menemukan daerah resapan berkurangnya daerah resapan air ini maka berbagai hal yang tidak diinginkan akan mudah terjadi seperti terjadinya banjir dan juga kekeringan di kemudian hari. Dahulu di kota besar, di sekitar sungai maka akan dapat ditemui daerah resapan air sehingga air hujan dapat masuk ke tanah dan tidak langsung mengalir ke sungai, sehingga tidak cepat meluap sebagai banjir. Nah, berkurangnya daerah resapan air ini tentu saja ada penyebabnya. Berikut ini merupakan beberapa penyebab berkurangnya daerah resapan airPembangunan infrastruktur publikSalah satu faktor penyebab berkurangnya daerah resapan air adalah karena berkembangnya pembangunan infrastruktur publik, seperti jalan aspal, tol, betonisasi jalan dan lain sebagainya. Coba sekarang kita perhatikan. Dulu di sekitar jalan raya masih kita temukan ada lahan yang ditanami pohon atau minimal rumput. Namun sekarang di sekitar jalan sudah dibeton sehingga tidak ada tempat air untuk dapat meresap ke dalam tanah. Akibatnya, banyak jalan tergenang air ketika hujan turun dengan pemukiman pendudukTidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan pemukiman penduduk semakin lama semakin banyak, terlebih di ibukota. Dulu, masyarakat membangun rumah ilegal di bantaran sungai, hal itu jelas akan mengganggu kesehatan lingkungan sungai. Namun, sekarang pemerintah merelokasi tempat tinggal mereka. Masyarakat pendatang tidak lagi tinggal di bantaran sungai, melainkan di rumah susun atau rumah lainnya yang disediakan pemerintah dengan harga yang murah. Nah, lahan untuk membangun perumahan warga inilah yang mengurangi daerah resapan air. Misalnya, yang mulanya adalah taman dengan pohon- pohon sekarang berubah menjadi rumah sampah yang berserakanBanyaknya sampah yang berserakan jelas akan mengurangi daerah resapan air. Terlebih jika sampah tersebut adalah sampah non organik seperti kaleng dan plastik yang mana air saja tidak dapat tembus. Hal ini jelas akan menyebabkan air menjadi tergenang dan tidak dapat meresap ke dalam tanah. Sampah juga merupakan salah satu penyebab pohon secara liarKita semua tahu bahwa fungsi pohon salah satunya adalah sebagai penyerap air dan pengunci air di dalam tanah. Namun, sekarang ini pohon sudah jarang kita temukan, terlebih di kota besar karena alasan tertentu. bahkan, di hutan pun sudah banyak orang yang menebang pohon tanpa izin. Hal ini tentu akan sangat mempengaruhi jenis siklus air. Air tidak dapat meresap ke dalam tanah dan bertahan lama di dalam fasilitas publikPembangunan memang pesat, selain infrastruktur dan pemukiman masyarakat, yang juga dibangun dengan pesat adalah fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan, hotel atau lainnya. Pembangunan ini jelas akan mengurangi stock lahan kosong yang seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai daerah itulah beberapa faktor yang menjadi penyebab berkurangnya daerah resapan air. Memang semuanya adalah untuk kepentingan manusia yang tidak pernah puas. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat.

penggundulan hutan mengakibatkan berkurangnya resapan air